Kegiatan Baitul Arqam Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kepulauan Meranti resmi berakhir pada hari Sabtu (11/10/2025). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di MI Mu’allimin Selatpanjang dengan diikuti oleh lebih dari 90 peserta dari unsur pimpinan, mubaligh, dan kader muda Muhammadiyah serta Aisyiyah.
Dalam kegiatan yang mengusung tema “Meneguhkan Komitmen Bermuhammadiyah untuk Mewujudkan Islam Berkemajuan” ini, para peserta mendapatkan berbagai materi pembinaan ideologi, kepemimpinan, dan keorganisasian. Narasumber berasal dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, Majelis Tabligh, serta tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya.
Ketua PDM Kepulauan Meranti, Drs. H. Darussamin, dalam sambutan penutupan menyampaikan bahwa kegiatan Baitul Arqam ini diharapkan menjadi momentum penting bagi kader Muhammadiyah untuk memperkuat komitmen perjuangan dan meneguhkan keislaman dalam kehidupan bermasyarakat.
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk kita dalam belajar, jika bukan kita siapa lagi yang akan merawat dan menjaga Muhammadiyah. Permohonan maaf juga disampaikan jika selama kegiatan pelayanan yang diberikannya selaku tuan rumah kurang memuaskan.
Dikesempatan yang sama, salah satu peserta yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Tebing Tinggi, Zulfa Mumtazah berharap kedepannya kegiatan ini rutin untuk dilaksanakan. Selain sebagai ajang silaturrahmi juga sekaligus sebagai ajang pembelajaran guna meningkatkan pemahaman tentang kemuhammadiyahan.
Selama kegiatan, para peserta juga mengikuti sesi kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, latihan kepemimpinan, dan kegiatan lainnya yang menumbuhkan semangat kebersamaan.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada peserta sebagai apresiasi karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Meranti berharap seluruh peserta dapat menjadi penggerak dakwah di lingkungan masing-masing, serta memperkuat eksistensi Muhammadiyah di tengah masyarakat.